Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Bayi 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Sutarto, Mayasari D, Indriyani R. Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Agromedicine. 2018;5(1):540–5.
Ibrahim IA, Faramita R. Hubungan faktor sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Barombong kota Makassar tahun 2014. Al-Sihah Public Heal Sci J. 2015;7(1):63–75.
Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan. Jakarta; 2013.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Perencanaan Program Gerakan Sadar Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta; 2012.
Lubis R. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Satatus Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Medan; 2008.
Rambu Podu R, Nuryanto. Pola Asuh Pemberian Makan Pada Balita Stunting Usia 6-12 Bulan di Sumba Nusa Tenggara Timur. J Nutr Coll. 2017;6:83–9.
Rahayu LS, Sofyaningsih M. Pengaruh BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Perubahan Status Stunting pada Balita di Kota dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Pros Semin Nas “ Peran Kesehat Masy dalam Pencapaian MDG’s di Indones. 2011;160–9.
Kementrian Kesehatan RI. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; 2017.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017. Padang; 2018.
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.
Sari EM. Hubungan Riwayat BBLR Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 7-12 Bulan Di Desa Selomartani Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan. Univ ’Aisyiyah Yogyakarta. 2017;
Rahmayana, Ibrahim IA, Darmayati DS. Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Ba- rombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014. Public Heal Sci J. 2014;VI(2):424–36.
Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2010.
Indrasari N. Faktor Resiko Pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). J Keperawatan. 2012;8(2):114–23.
Sistiarani C. Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Beresiko terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),Studi Pada Ibu Yang Periksa Hamil Ke Tenaga Kesehatan dan Melahirksn di RSUD Banyumas Tahun 2008. Universitas Diponegoro Semarang; 2008.
Widyaningsih NN, Kusnandar, Anantanyu S. Keragaman pangan, pola asuh makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. J Gizi Indones (The Indones J Nutr. 2018;7(1).
Nasution D, Nurdiati DS, Huriyati E. Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. J Gizi Klin Indones. 2014;11(1):31.
Lutfiana N. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gizi Buruk Pada Lingkungan Tahan Pangan Dan Gizi. Univ Negeri Semer. 2013;1–128.
DOI: https://doi.org/10.34008/jurhesti.v6i1.237
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF View - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License