HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KARYAWAN- KARYAWATI SWALAYAN DIAMOND MEDAN JOHOR
Abstract
Abstrak
Ergonomi merupakan penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian. Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan sakit, nyeri, pegal-pegal dan lainnya pada sistem otot (muskuloskeletal) seperti tendon, pembuluh darah, sendi, tulang, syaraf dan lainnya yang disebabkan oleh aktivitas kerja. Suatu survey yang dilakukan oleh Simon Fraser University and the United Food and Commercial Workers mengidikasikan 30% pekerja kasar menderita MSD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan berbagai posisi kerja dengan keluhan muskulosekeletal pada karyawan-karyawati swalayan Diamond Medan Johor. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat disebarluaskan di media massa tentang hubungan posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal sehingga dapat bermanfaat bagi karyawan-karyawati lainnya. Desain penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian analitik pendekatan cross sectional dengan besar sampel 60 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018 dan alat pengumpulan data yang di pakai adalah dengan menggunakan lembaran kesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluhan muskuloskeletal berupa nyeri terbanyak yaitu pada posisi mengangkat (Staf Area) 31 orang (50.6%), dimana 20 orang (33.3%) pada posisi berdiri (kasir) dan 6 orang (13.1%) pada posisi berjalan (pramuniaga). Keluhan muskuloskeletal berupa bengkak terbanyak yaitu posisi mengangkat (Staf Area) 2 orang (1.2%), 1 orang (0.6%) pada posisi berjalan (pramuniaga) dan pada posisi berdiri (kasir) tidak dijumpai keluhan muskuloskeletal.
Kata Kunci : Ergonomi, Keluhan Muskuloskeletal, Posisi Kerja
Full Text:
PDFReferences
Anonim. Musculoskeletal Disorders Prevention Series. Occupational Health and Safety Council of Ontario (OHSCO). Prevention Guidline.
Anonim. 2005. Work-related Musculoskeletal Disorders. Available from URL: http://www.ccohs.com
Anonim. 2008. Serasikan Alat, Cara dan Lingkungan Kerja. Available from http://www.unmul.ac.id
Anonim. 2009. Prinsip Dasar Kesehatan Kerja. Available from URL: http://www.depkes.go.id
Anonim. 2006. Focus on Wellness: Musculoskeletal Disorders. Available from: URL: http://www.atu.com
Chairuddin, R. 2003. Pengantar ilmu Bedah Ortopedi. Bintang Lamumpatue, Makassar.
Hendrawansilondae. 2005. Hubungan Beban Kerja dan Ergonomis. Available from: URL: http://www.hendra’ssite.com.
Joseph, L. 2002. Current Occupational & Environmental Medicine. Mc Graw Hill, San Fransisco.
Noor Fitrihana. 2009. Upaya Mengurangi Resiko Muskuloskeletal. Available from URL: http://.Lusisusanti.com
Notoatmojo, S. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Prinsip-Prinsip Dasar. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo. S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Putu, S., I., D. 2006. Hambatan Dalam Penerapan K3 dan Ergonomi di Perusahaan. Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Sulistomo, A. 2002. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan Sistem Rujukan.
Suma’mur. 1995. Faal Kerja dan Ergonomi. In: Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung, Jakarta.
Susyanti, D, Parlagutan, M.T, Pratama, M.Y. 2018. Pengalaman Perawat Melakukan Latihan Aktifitas Fisik pada Pasien Congestive Hearth Failure. Jurnal Riset Hesti Medan. Tanggal akses 5 Desember 2018.
Suyatno, S. 1985. Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.34008/jurhesti.v3i2.50
Article Metrics
Abstract view : 164 timesPDF View - 18 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License